- Pengertian Model Pembelajaran Kontekstual
Model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Hal itu sesuai
dengan pendapat Mulyadi dan Risminawati (2012:12) yaitu model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita
gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam
kelas dan untuk menentukan material/perangkat pembelajaran termasuk
di dalamnya buku-buku, media (film-film), tipe-tipe, program-program
media komputer, dan kurikulum (sebagai kursus belajar). Model
pembelajaran dapat dikatakan pula sebagai bungkus atau bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran.
Salah satu model
pembelajaran yang dapat didesain sesuai dengan kondisi atau situasi
yang diinginkan anak yaitu model pembelajaran kontekstual yang
merupakan terjemahan dari istilah Contextual
Teaching Learning (CTL).
Kata
contextual
berasal
dari kata contex
yang berati “hubungan, konteks, suasana, atau keadaan.” Dengan
demikian Contextual
Teaching Learning
(CTL) dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang berhubungan
dengan suasana tertentu. Pembelajaran kontekstual merupakan
suatu konsepsi yang membantu guru dalam proses pembelajaran dengan
mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan
motivasi peserta didik yang membuat hubungan antara pengetahuan dan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga,
masyarakat, dan warga negara.
- Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Cartoon Art
Model pembelajaran
kontektual berbasis cartoon
art
merupakan pengembangan dari model kontekstual (CTL) yang sudah ada
sebelumnya. Model pembelajaran kontekstual berbasis cartoon
art
adalah
model pembelajaran yang mengkaitkan proses belajar mengajar dengan
konteks
dunia nyata anak yang mengangkat model berbagai tokoh kartun yang
disukai siswa sebagai teman belajar. Maksud dari model ini yaitu
hakekat pembelajaran CTL tetap utuh tanpa ada pengurangan
namun terjadi penambahan pada suasana pembelajaran. Suasana pada
model pembelajaran kontekstual berbasis cartoon
art
adalah adanya suasana berbagai animasi tokoh kartun yang disuakai
oleh siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Cartoon
art
yang disukai oleh siswa dalam model ini dapat dimasukan pada media,
materi, dan strategi pembelajaran. Misalnya pada media dapat terapkan
dalam buku modul, cartoon
card,
poster kartun edukasi, dan lain sebagainya.
Model pembelajaran
kontekstual berbasis cartoon
art
dikembangkan
atas dasar prinsip Quantum
Learning.
Dalam bukunya Surtikati dan Joko Santoso
(2008) menyebutkan bahwa prinsip utama pembelajaran kuantum adalah:
Bawalah dunia mereka (siswa) ke dalam dunia kita (guru), dan antarkan
dunia kita (guru) ke dalam dunia mereka (siswa).
Saat ini kartun
merupakan salah satu acara televisi favorit anak yang terdapat di
berbagai stasiun televisi. Sebagian besar anak pada usia sekolah
dasar mengidolakan tokoh dalam film kartun dari pada film yang
lainya. Bahkan banyak para pembuat mainan yang sukses dalam penjualan
mainan karena mengadopsi tokoh-tokoh yang ada dalam film cartoon
atau animasi. Selain mainan ada juga peralatan sekolah yang dibentuk
dan diberi gambar kartun seperti pensil, buku tulis, tas, dan yang
lainnya. Banyak pula video game yang sukses menjadi idola anak karena
menggunakan tokoh kartun. Semua yang telah dipaparkan di atas
membuktikan bahwa peran tokoh kartun sangat berpengaruh pada anak.
Dalam implementasi model pembelajaran kontekstual berbasis cartoon
art, kenyataannya
peran tokoh kartun juga berpengaruh dalam pembelajaran pada anak
untuk menarik perhatian dan memberikan motivasi belajar sehingga
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Model pembelajaran
kontekstual berbasis cartoon
art
merupakan suatu model yang membungkus atau menjadi bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang dikemas dan dikaitkan dengan peran tokoh kartun yang disukai
anak. Pada dasarnya model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh
guru. Jika digambarkan dalam bentuk bagan, posisi hierarki model
pembelajaran kontekstual berbasis cartoon
art
dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Perlu diperhatikan
oleh semua pendidik bahwa dalam pengimplementasian model pembelajaran
kontekstual berbasis cartoon
art sangat
dipengaruhi oleh kesungguhan dan kreatifitas guru dalam menyajikan
pembelajaran agar sesuai dengan kondisi siswa. Cartoon
art yang
digunakan juga harus disesuaikan dengan yang disukai siswa dan sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar