Kartun adalah gambar dengan penampilan lucu yang mempresentasikan
suatu peristiwa.[1]
Orang yang membuat kartun disebut kartunis. Beberapa jenis gambar kartun yang
dikenal saat ini ialah kartun editorial, gag cartoon, dan strip komik.[2][3] Kartun
editorial atau kartun politis biasanya ditujukan untuk menyatakan pandangan
politik atau sosial dengan cara menyindir.
Sementara itu, gag cartoon
dimaksudkan untuk melucu tanpa menyindir. Strip komik ialah gambar kartun dalam
bentuk komik singkat. Kartun dapat pula digunakan sebagai ilustrasi, misalnya
dalam buku, majalah, atau kartu ucapan.[4] Selain
itu, kartun juga berkembang dalam media lainnya, yaitu film, dan dikenal
sebagai animasi. Dalam pendidikan, kartun kerap kali diterapkan sebagai media
pembelajaran untuk menarik dan menumbuhkan motivasi siswa. Kegiatan
pembelajaran dengan kartun diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar.[5] Definisi
sebelumnya menyatakan bahwa seorang manusia dapat melihat dalam perubahan yang
terjadi, tetapi tidak pembelajaran itu sendiri.[6] Konsep
tersebut adalah teoretis, dan dengan demikian tidak secara langsung dapat
diamati: “Anda telah melihat individu mengalami pembelajaran, melihat individu
berperilaku dalam cara tertentu sebagai hasil dari pembelajaran, dan beberapa
dari Anda (bahkan saya rasa mayoritas dari Anda) telah "belajar"
dalam suatu tahap dalam hidup Anda. Dengan perkataan lain, kita dapat
menyimpulkan bahwa pembelajaran telah terjadi ketika seorang individu
berperilaku, bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan satu
cara yang berbeda dari caranya berperilaku sebelumnya.[7]”
Matematika merupakan salah satu materi ajar yang diajarkan dalam proses
pembelajaran di sekolah. Matematika menjadi patapelajaran vital bagia sebagian
besar sekolah baik di tingkat sekolah dasar maupun di tingkat perguruan tinggi.
Matematika (dari bahasa Yunani: μαθημα - mathēma,
"pengetahuan, pemikiran, pembelajaran") adalah studi besaran,
struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola,[8][9] dan
menggunakannya untuk merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui
metode deduksi yang ketat diturunkan dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi
yang bersesuaian.[10]
Carl Friedrich Gauss mengatakan matematika sebagai "Ratunya
Ilmu Pengetahuan".[11] Di
dalam bahasa aslinya, Latin Regina Scientiarum, juga di dalam bahasa Jerman
Königin der Wissenschaften, kata yang bersesuaian dengan ilmu pengetahuan
berarti (lapangan) pengetahuan. Jelas, inipun arti asli di dalam bahasa
Inggris, dan tiada keraguan bahwa matematika di dalam konteks ini adalah sebuah
ilmu pengetahuan. Pengkhususan yang mempersempit makna menjadi ilmu pengetahuan
alam adalah pada masa terkemudian. Bila seseorang memandang ilmu pengetahuan
hanya terbatas pada dunia fisika, maka matematika, atau sekurang-kurangnya
matematika murni, bukanlah ilmu pengetahuan. Albert Einstein menyatakan bahwa
"sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, maka mereka
tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada
kenyataan."[12]
Disiplin-disiplin utama di dalam matematika pertama muncul karena
kebutuhan akan perhitungan di dalam perdagangan, untuk memahami hubungan
antarbilangan, untuk mengukur tanah, dan untuk meramal peristiwa astronomi.
Empat kebutuhan ini secara kasar dapat dikaitkan dengan pembagian-pembagian
kasar matematika ke dalam pengkajian besaran, struktur, ruang, dan perubahan
(yakni aritmetika, aljabar, geometri, dan analisis). Selain pokok bahasan itu,
juga terdapat pembagian-pembagian yang dipersembahkan untuk pranala-pranala
penggalian dari jantung matematika ke lapangan-lapangan lain: ke logika, ke
teori himpunan (dasar), ke matematika empirik dari aneka macam ilmu pengetahuan
(matematika terapan), dan yang lebih baru adalah ke pengkajian kaku akan ketakpastian.
Bilangan bulat merupakan salah satu materi ajar yang tergolong pada pembagian
himpunan. Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan
negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi
dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen
desimal atau pecahan.
Download buku kartun bilangan bulat:
Referensi:
[1] Suprana,
J. (2009), Naskah-Naskah Kompas Jaya Suprana, Jakarta: Elex Media Komputindo,
pp. 12–14 (lihat di Penelusuran Buku Google)
[2] Nurhadiat,
D. (2004), Pendidikan Seni Rupa SMP 1, Jakarta: Grasindo, p. 55 (lihat di
Penelusuran Buku Google)
[3] Fairrington,
B. (2009), Drawing Cartoons & Comics for Dummies, Hoboken, NJ: Wiley
Publishing, p. 8 (lihat di Penelusuran Buku Google)
[4] Bohl,
A. (1997), Guide to Cartooning, Gretna, LA: Pelican Publishing Company, pp. 10–12
(lihat di Penelusuran Buku Google)
[5] Kamus
Besar Bahasa Indonesia
[6] Robbins,
Stephen P. Perilaku Organisasi Buku 1, 2007, Jakarta: Salemba Empat, hal.
69-79.
[7] McGehee,
W. (Inggris)"Are We Using All We Know About Training? Learning Theory and
Training," Personnel Psychology, Spring 1958, hal. 2.
[8] Lynn Steen (29 April
1988). The Science of Patterns Science, 240: 611–616. dan diikhtisarkan di
Association for Supervision and Curriculum Development., ascd.org
[9] Keith Devlin, Mathematics:
The Science of Patterns: The Search for Order in Life, Mind and the Universe
(Scientific American Paperback Library) 1996, ISBN 978-0-7167-5047-5
[10]Jourdain,
Philip E. B., The Nature of Mathematics, in The World of Mathematics, James R.
Newman, editor, Dover, 2003, ISBN 0-486-43268-8.
[11]Waltershausen,
Wolfgang Sartorius von (1856, repr. 1965). Gauss zum Gedächtniss. Sändig
Reprint Verlag H. R. Wohlwend. ASIN B0000BN5SQ ASIN: B0000BN5SQ Check |asin=
value (bantuan). ISBN 3-253-01702-8.
[12]Einstein,
Albert (1923). "Sidelights on Relativity (Geometry and Experience)".
P. Dutton., Co. p. 28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar